Mengajarkan Sejarah
Islam kepada Anak Sejak Usia Dini
dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Anak-anak sangat senang dengan cerita
dan kisah, apalagi diceritakan oleh orang tuanya. Anak-anak juga butuh sosok
teladan dan akan diikutinya, karena anak-anak adalah “mesin fotokopi” yang
sangat cepat. Apa yang mereka lihat dan mereka dengar, akan dengan cepat
diikuti.
Generasi muda Islam di zaman
keemasannya merupakan generasi terbaik yaitu di zaman para salafus shalih.
Mereka sangat memperhatikan hal ini pada anak-anak mereka. Mereka mengajarkan
dan membacakan sejarah Islam kepada anak-anak mereka. Mereka perkenalkan para
pahlawan Islam sebagai sosok yang harus diteladani dan dikagumi.
Karena pentingnya sejarah Islam,
sampai-sampai mereka mengajarkan sejarah Islam sebagaimana mereka mengajarkan
Al-Quran kepada anak-anak mereka. ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib
(dikenal dengan nama Zainul ‘Abidin) berkata,
كنا نعلم
مغازي النبي صلى الله عليه و سلم وسراياه كما نعلم السورة من القرآن
“Dulu kami diajarkan tentang (sejarah)
peperangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Al-Qur’an
diajarkan kepada kami”[1. Al-Jaami’ li Akhlaaqir Raawi 2/195, Maktabah
Al-Ma’arif, Riyadh, 1430 H, Asy Syamilah].
Sejarah dan kisah masa lalu berbeda
dengan beberapa hukum fikih. Sejarah bisa memberikan semangat dan motivasi serta
berupa praktek penerapan langsung dari ilmu yang dipelajari. Oleh karena itu,
sebagian ulama lebih suka membahas sejarah dan keteladanan para Nabi dan orang
shalih. Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata,
الحكايات عن
العلماء ومجالستهم أحب إلي من كثير من الفقه؛ لأنها آداب القوم وأخلاقهم
“Kisah-kisah (keteladanan) para ulama
dan duduk di majelis mereka lebih aku sukai dari pada kebanyakan
(masalah-masalah) fikh, karena kisah-kisah tersebut (berisi) adab dan tingkah
laku mereka (untuk diteladani)” [2. Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi, I/509
no.819, Darul Ibnu Jauzi, cet.I, 1414 H, Asy Syamilah].
Bahkan sepertiga isi Al-Quran berisi
mengenai sejarah dan kisah-kisah umat di masa lalu, agar kita bisa mengambil
pelajaran dan menjadikan teladan dari kisah para nabi dan orang shalih.
Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى
وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى
وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُون
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka
(para Nabi ‘alaihis salamdan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal (sehat). Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman” (QS. Yusuf: 111).
Semoga kita selalu bersemangat
mengajarkan sejarah Islam pada anak-anak dan generasi muda kita. Belikan mereka
buku sejarah Nabi dan orang shalih sejak usia dini serta dibacakan dan
dijelaskan kepada anak-anak. Kenalkan kepada mereka para pemuda Islam sehingga
mereka akan jadikan teladan dan contoh.
***
Di Yogyakarta tercinta
Penulis: dr. Raehanul Bahraen
Disalin dari Sumber: Artikel;Muslim.OR.id
dr. Penulis Raehanul Bahraen
Penulis Artikel; Rachmat.M.Flimban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung di blog kami ini, semoga bermanfaat, dan tinggalkan pesan dan saran dari anda.di kolom tersedia di bawah ini. Terimakasih.Jazakumullah khairan.