AKHLAQ dan NASEHAT
Daftar Isi
- Janji Allah Kepada Setiap Hambanya yang Berdoa
- 13 Kiat terkabulnya Doa Menurut Ibnu Qayyim rahimahullah
Ayat-ayat lain yang semakna dengan ini sangat banyak.
13 Kiat terkabulnya Doa Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah
Allah Rabbul ‘aalamiin mencintai orang yang berdoa, dan berjanji mengkabulkan doa-doa mereka, memenuhi harapan-harapan mereka, dan memberi permintaan mereka, jika terpenuhi syarat-syarat terkabulnya berdoa dan tidak terdapat penghalang terkabulnya doa. Sungguh telah banyak dalil dari Al-Qur’an dan hadis bahwasanya doa yang mustajab memiliki ketentuan yang hendaknya dipenuhi oleh orang yang berdoa. Demikian pula terdapat penghalang-penghalang terkabulnya doa yang hendaknya dihindari sehingga doa tidak akan tertolak.
Ibnul Qayyim rahimahullah telah mengumpulkan ringkasan tentang hal ini dengan sangat baik. Beliau menjelaskan hal-hal penting yang hendaknya diperhatikan oleh orang yang berdoa kepada Allah Ta’ala. Di akhir penjelasan setelah beliau memaparkan tentang ketentuan-ketentuan dalam berdoa, beliau rahimahullah menutup dengan perkataan,
فان هذا الدعاء لا يكاد يردّ أبدا
“Sesungguhnya doa yang dilakukan seperti ini hampir-hampir tidak akan pernah tertolak. ”
Oleh karena itu, dalam rangka memberikan nasihat dan kebaikan, maka kita akan membahas ucapan Ibnul Qayyim rahimahullah ini secara lengkap disertai beberapa penjelasan dan faidah yang ada di dalamnya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
Baca Juga: Jangan Lupakan Doa dan Tawakal Dalam Mendidik Anak
“Jika terkumpul dalam doa:
-
Hadirnya hati dan terkumpul seluruhnya untuk sungguh-sungguh menyampaikan permintaan.
-
Bertepatan dengan waktu ijabah (waktu terkabulmya doa), yaitu (di antaranya) sepertiga malam terakhir, ketika azan, antara azan dan iqomat, di akhir salat wajib, ketika khatib naik mimbar di hari Jumat sampai selesai salat, atau waktu setelah asar hari Jumat.
-
Khusyuknya hati disertai merasa lemah di hadapan Rabb-Nya, menghinakan diri, dan merendahkan diri kepada-Nya.
-
Menghadap kiblat ketika berdoa.
-
Dalam keadaan bersuci.
-
Mengangkat tangan kepada Allah Ta’ala.
-
Mengucapkan selawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
-
Sebelum menyampaikan kebutuhannya, didahului dengan taubat dan istighfar.
-
Bersikap lembut dan penuh adab dalam berdoa.
-
Berdoa dengan disertai penuh harap dan takut.
-
Bertawasul dengan nama dan sifat Allah Ta’ala.
-
Mendahului doa dengan bersedekah.
Sesungguhnya doa yang dilakukan seperti ini hampir-hampir tidak akan pernah tertolak.
-
Apalagi jika doa yang diucapkan adalah apa yang dikabarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa yang merupakan jaminan mustajab, di antaranya adalah doa yang mangandung nama Allah Ta’ala yang termasuk Al-ismu al-A’dzom. “ (Al-Jawaabul Kaafiy)
Penjelasan ketiga belas poin di atas akan disampaikan pada lanjutan tulisan berikutnya.
[Bersambung]
Referensi:
Ad-Duaa alladzii Laa Yurod karya Syekh Prof. Dr. ‘Aburrazzaq bin ‘Abdil Muhsin al-Badr hafidzahullah, dapat diunduh dari: https://www.al-badr.net/ebook/192
Baca Juga:
-
Doa Sepanjang Ramadhan
-
Rahasia di Balik Doa Masuk WC
Penulis; Rachmat.M.Flimban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung di blog kami ini, semoga bermanfaat, dan tinggalkan pesan dan saran dari anda.di kolom tersedia di bawah ini. Terimakasih.Jazakumullah khairan.