Jawab:
Bersholawat dengan tambahan kata sayyidina (artinya: penghulu kami) tidak pernah disyari'atkan, bahkan ini termasuk perkara baru dalam agama, lebih-lebih ketika diucapkan dalam sholat, hal ini karena beberapa hal:
Semua lafadz sholawat yang diajarkan oleh Nabi صلي الله عليه وسلم tidak ada satu pun tambahan kalimat sayyidina.#
Apabila maksud perkataan sayyidina adalah penghormatan kepada Rosululloh صلي الله عليه وسلم, berarti harus ditambah kalimat lain sebagai penghormatan, seperti uswatuna (teladan kami), musthofana (pilihan kami), habibina (kekasih kami), mukhtarina (pilihan kami), dan semisalnya, yang semuanya tidak pernah dicontohkan oleh Nabi صلي الله عليه وسلم dan para sahabat yang mengikuti beliau صلي الله عليه وسلم, sehingga akhirnya agama Islam ini menjadi rusak, sedangkan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi kita صلي الله عليه وسلم.
Tidak satu pun dari para imam madzhab mengajarkan tambahan sayyidina dalam sholawat, bahkan Imam Syafi'i رحمه الله dalam kitab-kitabnya (seperti dalam muqoddimah kitab al-Um) menulis sholawat dengan kalimat "Allohumma sholli 'ala Muhammad" tanpa ditambah sayyidina, maka barangsiapa mengaku pengikut Imam Syafi'i hendaknya mengikuti petunjuk beliau yang sesuai dengan petunjuk Nabi صلي الله عليه وسلم ini, sebagaimana yang dilakukan oleh penerus madzhab Syafi'i yaitu Imam Ibnu Hajar al-Asqolani رحمه الله. Allohu alam.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung di blog kami ini, semoga bermanfaat, dan tinggalkan pesan dan saran dari anda.di kolom tersedia di bawah ini. Terimakasih.Jazakumullah khairan.